Jakarta - Jorge Lorenzo tak terlalu berkecil hati atas
kegagalan dia mempertahankan gelar juara dunia MotoGP. Punya kemenangan
paling banyak dan sempat mengalami cedera parah, Lorenzo menyebut posisi
dua yang didapat tetap terhormat.
Lorenzo gagal membendung laju
Marc Marquez untuk menjadi juara dunia musim 2013. Meski mampu memaksa
pertarungan hingga ke seri terakhir di Valencia, dan kemudian jadi
pemenang di sana, poin Lorenzo masih kalah dibanding yang dipunya rookie Honda itu.
Kehilangan
gelar juara dunia jelas sangat mengecewakan. Tapi Lorenzo tak berkecil
hati atas hasil tersebut. Dasarnya adalah fakta bahwa dia menjadi
pebalap dengan kemenangan terbanyak musim ini dan sempat mengalami
cedera parah namun tetap bisa memberi perlawanan sengit.
"Kami
adalah runners-up dengan kehormatan. Kami tidak pernah melempar handuk
kapanpun dan terus berupaya sampai benar-benar terakhir," sahut Lorenzo
di situs resmi MotoGP.
"Kami meraih delapan kemenangan - lebih
dibanding siapapun - dan mencetak banyak poin meski dengan banyak
kesalahan, kecelakaan dan cedera. Pada akhirnya, kejuaraan dipengaruhi
oleh beberapa faktor; yang utama adalah seberapa cepat Anda, tapi Anda
juga harus mempertimbangkan faktor motor dan juga nasib buruk," lanjut rider Yamaha berkebangsaan Spanyol itu.
Selain
delapan kemenangan yang didapat, Lorenzo juga sekali jadi runner up dan
lima kali finis di posisi tiga. Rangkaian hasil dan nasib buruk Lorenzo
musim ini diawali saat dia terjatuh di Belanda. Lorenzo beruturut-turut
meraih hasil finis kerta, DNS (Did not start), dan urutan enam
http://sport.detik.com/read/2013/11/22/132019/2420619/81/lorenzo-posisi-runner-up-yang-terhormat?s99220169
Tidak ada komentar:
Posting Komentar