Sabtu, 23 November 2013

Sosiologi Agama oleh Nia Nadia_140


A. Definisi Sosiologi
1. A. Comte (1789-1857)
                Secara sederhana mendefinisakan sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat. Sosiologi berupaya memahami kehidupan bersama manusia,sejauh kehidupan itu dapat di tinjau atau di amati melalui metode empiris. Fokus sosiologi adalah tingkah laku manusia dalam konteks sosial.
Sosiologi menurut A.comte di bagi menjadi dua:                         
a. sosial statis
                sosial statis adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balikantara lembaga-lembaga kemasyarakatan.
b. sosial dinamis
                sosial dinamis adalah meneropong bagaimana lembaga-lembaga tersebut berkembang dan mengalami perkembangan zaman yang pada hakikatnya melewati tiga tahan sesuai dengan tahan-tahan pikiran manusia.

2. Karl max (1818-1883)
                Sosiologi adalah produktivitas manusia yang bersifat daimiah dan pembagian kerja dalam kapitalisme yang berbeda antara kaum borjuis (kelompok yang menguasai alat-alat reproduksi) dan kaum proletar (kelompok rakyat jelata yang tidak memiliki alat reproduksi). Adapun pemikiran karl max di latarbelakangi dan di ilhami oleh perubahan sosial besar yang melanda eropa barat sebagai dampak perkembangan pembagian kerja, khususnya yang terkait dengan kapitalisme.

3. Emile Durkheim (1858-1917)
                Menurut Durkheim, sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses-proses sosial. Durkheim dan rekan-rekannya memperkenalkan pembagian sosiologi berdasarkan pokok bahasannya. Mereka klasifikasikan menjadi tujuh bagian:
                1. Sosiologi Umum
                2. Sosiologi Agama
                3. Sosiologi Hukum dan Moral
                4. Sosiologi tentang Kejahatan
                5. Sosiologi Ekonomi
                6. Sosiologi masyarakat
                7. Sosiologi Estetika
               
                Durkhim berpendapat, bidang yang harus di pelajari sosiologi adalah fatka sosial,yaitu fakta yang berisikan cara bertindak,berfikir, dan merasakan yang mengendalikan individu tersebut. Untuk memperjelas definisi ini, Durkheim mengemukakan bahwa fakta sosial adalah setiap cara bertindak yang telah baku ataupun tidak, yang dapat melakukan pemaksaan dari luar terhadap individu.

4. Max Weber (1864-1920)
                Menurut Max weber, sosiolgi sebagai ilmu berusaha memberikan pengertian adalah tentang saksi-saksi soasial. Ia memberikan pengertian mengenai perilaku manusia dan sekaligus menelaah sebab-sebab terjadinya interaksi sosial. Weber juga menyebutkan bahwa sosiologi ialah ilmu yang berupaya memahami tindakan sosial.

B.Perbandingan
                Pada dasarnya Sosiologi membahas tentang tingkah laku atau prilaku sesama manusia. Tetapi pada setiap tokoh sosiologi memiliki definisi atau pemikiran yang berbeda,diantaranya:

1. A.comte yang berpendapat bahwa Sosiologi dibagi menjadi 2 macam, yaitu sosial statis dan sosial dinamis.

2. Menurut Karl max sosiologi bersifat daimiah.daimiah dan pembagian kerja dalam kapitalisme yang berbeda antara kaum borjuisdan kaum proletar.

3. E.Durkheim yang membagi sosiologi ke dalam tujuh bagian, yaitu sosiologi umum,sosiologi agama, sosiologi hukum dan moral, sosiologi tentang kejahatan, sosiologi ekonomi, sosiologi masyarakat, dan sosiologi estetika.

4. Max weber sosiologi adalah ilmu yang menelaah saksi-saksi manusia.





Referensi: Sosiologi klasik dan Sejarah dan konsep Sosiologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar